Laga Lazio Lawan AC Milan Berakhir Tanpa Gol

Lazio gagal memaksimalkan pertandingan kandang kala menjamu AC Milan di laga leg pertama semifinal Coppa Italia musim ini setelah kedua tim mengakhiri laga dengan skor kacamata.

semifinal ulangan musim lalu itu berpotensi menghadirkan hasil yang sama dimana saat itu AC Milan berhasil maju ke partai puncak setelah memegang keunggulan dalam babak adu penalti setelah dalam dua leg pertandingan berakhir imbang 0-0.

Laga leg kedua di San Siro akan dilangsungkan tanggal 23 April mendatang.

Lazio sebenarnya tampil dominan di pertandingan ini. Ciro Immobile nyaris membuka keunggulan Lazio andai saja tembakan dirinya dari dalam kotak penalti tidak melebar.

Setelah itu pemain Lazio bergantian memberikan ancaman ke gawang Milan dari Francesco Acerbi, Sergej Milinkovic-Savic, hingga Lucas Leiva, namun usaha ketiga pemain tersebut belum ada yang mampu menggetarkan jala gawang Milan.

Franck Kessie juga menjadi korban di pertandingan ini setelah dirinya ditarik keluar lapangan ketika pertandingan belum genap berjalan setengah jam akibat mengalami cedera.

Permainan Rossoneri baru sedikit berkembang setelah memasuki babak kedua. Meski berhasil memaksa para pemain Lazio turun ke lini belakang mereka, namun Milan kesulitan menemukan celah untuk bisa mengancam gawang tuan rumah.

Lazio lantas membalas lewat dua upaya dari Milinkovic-Savic, namun kedua peluang yang didapatkan oleh pemain asal Serbia itu masih bisa digagalkan oleh Donnarumma. Milan harus berterima kasih atas performa kiper belia mereka tersebut setelah dirinya kembali melakukan penyelamatan gemilang atas usaha dari Joaquin Correa. Meski terus mengurung lini belakang Milan, namun hingga 90 menit pertandingan berakhir skor imbang tanpa gol tetap bertahan.

Bayern Siap Bayar Mahal Untuk Asensio

Klub raksasa Bundesliga, Bayern Munich kabarnya saat ini tengah memantau situasi dari Marco Asensio di Real Madrid dan siap menggelontorkan dana besar untuk bisa memboyong sang pemain ke Allianz Arena di musim panas nanti.

Salah satu media di Jerman meyakini bahwa The Bavarian siap membayar dengan biaya transfer mencapai 120 juta Euro agar bisa mengamankan tanda tangan pemain asal Spanyol tersebut.

Sebelumnya Presiden Real Madrid, Florentino Perez sempat menegaskan bahwa Los Blancos sama sekali tidak tertarik melepas Asensio ke klub lain. Hal itu mengingat peran vital yang dimainkan oleh Asensio selama ini serta usia sang pemain yang masih tergolong sangat muda yang bisa menjadi proyek jangka panjang untuk klub yang bermarkas di Estadio Santiago Bernabeu tersebut.

Akan tetapi, tongkat kepelatihan pelatih Madrid yang terus berganti selama satu tahun terakhir kabarnya membuat suasana ruang ganti tim ibukota itu mulai tidak kondusif. Dimulai dari pengunduran diri Zidane usai memenangi gelar Liga Champions sampai pemecatan pelatih penggatinya yakni Julen Lopetegui hingga pengangkatan Santiago Solari sebagai manajer Madrid sampai kini. Selain itu, Asensio kabarnya juga tidak terlalu terkesan dengan gaya permainan yang diterapkan oleh Solari. Karena itu, sang pemain tidak menutup kemungkinan untuk hengkang ke klub lain andai situasi di Madrid tidak berubah yang diiringi oleh datangnya penawaran yang menarik dari klub lain.

Melihat semua hal diatas, maka kans Bayern untuk mendapatkan Asensio musim panas nanti cukup terbuka lebar. Akan tetapi, usaha Bayern untuk merekrut Asensio juga bisa dipastikan tidak akan mudah. Selain harus meyakini Madrid untuk melepas Asensio, Bayern juga harus bersaing dengan beberapa klub besar Eropa yang sebelumnya juga disebut-sebut sangat tertarik untuk bisa mendapatkan bakat yang dimiliki oleh sang pemain.

Selebrasi Berlebihan Simeone Terancam Sanksi UEFA

Komisi disiplin UEFA kabarnya saat ini tengah mengkaji kemungkinan untuk menjatuhkan sanksi kepada pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone. Sanksi ini mengenai gaya selebrasi dari pelatih asal Argentina itu saat merayakan gol pertama timnya dalam kemenangan 2-0 yang diraih oleh Los Rojiblancos atas Juventus di laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions tengah pekan lalu di Wanda Metropolitano.

Simeone memberikan alibi bahwa dirinya pernah merayakan gol seperti itu saat masih menjadi pemain dan tidak ada masalah mengenai hal tersebut. Ia juga mengaku bahwa itu merupakan luapan emosinya karena sebelum gol itu terjadi, gol dari Morata sempat dianulir oleh wasit setelah mengecek tayangan dari VAR.

Meski demikian, ancaman sanksi terhadap Simeone tetap ada setelah sang pengadil lapangan, Felix Zwayer dan panitia pertandingan menjadikan selebrasi dari Simeone itu sebagai laporan akhir pertandingan untuk pihak UEFA.

Jika pihak UEFA benar-benar memutuskan memberikan sanksi kepada pelatih berusia 48 tahun itu, maka Simeone terancam tidak akan bisa mendampingi timnya di pinggir lapangan saat bentrok leg kedua di markas Juventus. Absennya Simeone tentu akan menjadi kerugian yang sangat besar bagi timnya untuk bisa mempertahankan keunggulan agregat dua gol yang saat ini mereka miliki.

Laga leg kedua baru akan dilangsungkan tanggal 12 Maret mendatang. Bianconeri dituntut untuk bisa mengantongi kemenangan minimal tiga gol jika ingin mendapatkan satu tempat di babak perempatfinal Liga Champions musim ini.

Sevilla Amankan Tiket 16 Besar Europa League

Tuan rumah Sevilla berhasil mengunci kelolosan mereka di babak 16 besar Liga Eropa musim ini setelah meraih kemenangan 2-0 atas Lazio dalam laga leg kedua di Ramon Sanchez Pizjuan dini hari tadi.

Dua gol kemenangan Sevilla masing-masing diciptakan oleh Wissam Ben Yedder di babak pertama serta satu gol lagi dari Pablo Sarabia di paruh kedua pertandingan.

Kemenangan dua gol tanpa balas ini sekaligus melengkapi kemenangan yang diraih Sevilla dalam laga leg pertama yang digelar di markas Lazio yang berkesudahan dengan skor 1-0. Hal ini membuat Sevilla berhak menapaki babak 16 besar dengan keunggulan agregat 3-0 atas wakil Serie A Italia tersebut.

Duel kedua tim di leg kedua ini berjalan dengan sengit dan panas. Sang pengadil bahkan harus mengusir dua pemain dari masing-masing tim selama pertandingan berlangsung. Kedua pemain yang mendapatkan kartu merah dari wasit yakni gelandang milik Sevilla, Franco Vazquez serta penggawa miliki Lazio di lini tengah, Adam Marusic.

Kelolosan Sevilla ini seakan menegaskan status mereka sebagai raja kompetisi kasta kedua Eropa tersebut. Seperti diketahui, Sevilla merupakan tim dengan koleksi terbanyak gelar Liga Eropa. Terakhir kali mereka meraih gelar tersebut yakni di tahun 2016 silam ketika wakil La Liga itu sukses membungkam Liverpool di laga puncak. Saat itu Sevilla masih dibesut oleh Unai Emery yang kini berstatus sebagai manajer Arsenal.

Luis Nani Jajal Kompetisi MLS

Salah satu klub Major League Soccer atau MLS yakni Orlando City memastikan kedatangan winger asal Portugal Luis Nani. Klub Amerika itu sukses memboyong Nani dengan status bebas transfer dari klub asal Portugal yakni Sporting CP.

Mantan pemain Manchester United itu mendapatkan kontrak selama tiga musim ke depan bersama dengan Orlando atau sampai tanggal 21 Desember 2021 mendatang.

Bergabungnya Nani ke Orlando ini disambut dengan antusias oleh salah satu petinggi klub yakni Luiz Muzzi.

“Ini adalah hari yang sangat luar biasa bagi klub ini. Ini membuat kami sangat bergairah karena Nani akan membawa begitu banyak pengalaman untuk tim ini kedepannya,” ucap Muzzi.

“Ia adalah winger yang dapat melakukan segalanya di pertandingan. Ia memiliki visi bermain dan umpan yang sangat baik. Ia dapat menghadirkan perbedaan nyata di pertandingan dan mampu memimpin serangan timnya,” tegasnya.

Nani sejatinya baru saja pulang kampung ke Sporting pada bursa transfer musim panas lalu dari klub asal Spanyol, Valencia. Musim ini Nani telah tampil dalam 28 pertandingan di semua kompetisi dengan torehan sembilan gol serta tujuh assist untuk timnya.

Keputusan bergabung bersama Orlando ini akan menjadi kesempatan pertama bagi Nani untuk berkarir di luar Liga Eropa. Langkah ini juga membuat Nani mengikuti jejak beberapa pemain top Eropa yang sebelumnya juga memutuskan untuk menjajal kompetisi MLS seperti Zlatan Ibrahimovic, Wayne Rooney, Frank Lampard, hingga David Beckham.

Piatek Jadi Inspirasi Kebangkitan Milan di Markas Atalanta

Performa impresif Krzysztof Piatek bersama dengan AC Milan terus berlanjut. Kali ini Piatek menjadi inspirasi kemenangan timnya di markas Atalanta dengan skor 3-1. Dalam pertandingan tersebut Piatek sukses mencetak dua gol untuk memberikan tiga angka penuh bagi Rossoneri. Kemenangan ini membuat posisi Milan di empat besar klasemen sementara Serie A semakin kokoh.

Gawang Atalanta juga menjadi korban keempat bagi Piatek yang dalam tiga pertandingan sebelumnya selalu berhasil mencetak gol untuk timnya. Gol pertama Piatek ini lahir menjelang pertandingan babak pertama usai.

Milan sempat tertinggal terlebih dahulu di menit ke-33 setelah Atalanta berhasil mencetak gol melalui Remo Freuler. Keunggulan tuan rumah buyar menjelang berakhirnya pertandingan babak pertama setelah Piatek sukses mencetak gol penyeimbang.

Memasuki babak kedua, Milan lantas berbalik unggul di menit ke-55 setelah Hakan Calhanoglu melepaskan tembakan keras yang menembus jala gawang Atalanta. Selang enam menit, keunggulan Milan kembali bertambah setelah Piatek untuk kedua kalinya mencatatkan nama di papan skor.

Akan tetapi, tak lama dari gol kedua Piatek, penyerang asal Polandia itu lantas ditarik keluar oleh pelatih Gennaro Gattuso karena terlihat mengalami sedikit cedera di bagian kakinya. Meski demikian, hingga pertandingan usai Milan tetap mampu mempertahankan keunggulan 3-1 yang mereka dapatkan.

Kemenangan di markas Atalanta ini membuat Milan saat ini sudah tidak pernah merasakan kekalahan dalam tujuh pertandingan terakhir mereka di ajang Serie A Italia.

Napoli Menang Mudah di Markas Zurich

Salah satu wakil Serie A di babak 32 besar Europa League, Napoli sukses menggenggam kemenangan meyakinkan dengan meraih kemenangan 3-1 di kandang FC Zurich di laga leg pertama Jumat dini hari WIB.

Hasil ini memaksa FC Zurich untuk bisa memenangi pertandingan di leg kedua nanti dengan selisih minimal tiga gol di San Paolo jika ingin lolos ke babak 16 besar.

Tim tamu langsung unggul cepat di menit ke-11 memanfaatkan blunder konyol yang dilakukan penjaga gawang Zurich, Yanick Brecher. Penyerang Napoli, Arkadiusz Milik sukses mencuri bola yang salah kontrol dari Brecher untuk memberikannya kepada Lorenzo Insigne untuk mencetak gol pertama timnya.

Selang sepuluh menit, keunggulan Napoli bertambah. Kali ini mantan pemain Real Madrid, Jose Callejon dengan cepat menyambar umpan silang yang dilepaskan oleh Kevin Malcuit yang sempat diblok oleh pemain belakang Zurich. Keunggulan dua gol ini menjadi pembeda dari kedua tim di 45 menit babak pertama.

Memasuki babak kedua Napoli tetap tampil dominan dan terus menekan lini belakang Zurich. Penggawa tim nasional Polandia, Piotr Zileinski kembali menambah keunggulan I Partenopei di menit ke-77 melalui sepakan kerasnya yang gagal diselamatkan oleh Brecher.

Asa tuan rumah untuk bisa lolos ke babak selanjutnya lantas sedikit terbuka di menit ke-83. Pelanggaran yang dilakukan oleh pemain belakang Napoli, Nikola Maksimovic di kotak terlarang membuat timnya dijatuhi hukuman penalti. Benjamin Kololli yang maju sebagai eksekutor dengan sempurna menjebol gawang Napoli dan memperkecil skor menjadi 1-3. Hingga waktu pertandingan berakhir, skor 1-3 ini tetap bertahan dan membuat Napoli mendapatkan modal yang sangat penting untuk menyambut laga leg kedua nantinya.

PSG Menang, Buffon Raih Clean Sheet Ke-50 Liga Champions

Kiper gaek milik Paris Saint-Germain, Gianluigi Buffon sukses membantu timnya meraih kemenangan di leg pertama babak 16 besar Liga Champions ketika bertamu ke Old Trafford untuk menantang Manchester United dini hari tadi. Di pertandingan itu PSG sukses meraih kemenangan dengans skor 2-0. Selain membuka lebar peluang lolos timnya, kemenangan PSG ini juga terasa sangat spesial bagi Buffon karena ia berhasil mencatatkan clean sheet ke-50 dirinya di ajang Liga Champions.

Gawang Buffon nyaris tidak mendapatkan ancaman berarti dari lini depan United karena kokohnya duet bek tengah PSG yakni Thiago Silva dan Presnel Kimpembe. United semakin kesulitan menembus rapatnya lini belakang PSG setelah duet gelandang bertahan Marquinhos dan Marco Verratti tampil sangat bagus di pertandingan kali ini.

Clean sheet yang diraih Buffon di pertandingan ini membuat dirinya berada di posisi ketiga sebagai kiper dengan catatan clean sheet terbanyak dalam sejarah Liga Champions. Kiper berusia 41 tahun itu hanya kalah dari dua penjaga gawang lainnya yang memiliki catatan yang lebih baik di ajang paling bergengsi antar klub Eropa tersebut yakni Iker Casillas dengan torehan 59 serta Edwin van der Sar yang memiliki rekor 51 clean sheet. Menanggapi hal itu, mantan kiper Juventus itu lebih memilih memberikan pujian kepada rekan-rekan setimnya.

“Saya sangat berterima kasih dengan rekan setim saya yang telah tampil dengan sangat luar biasa di pertandingan ini. Kita masih bisa terus melaju ke babak selanjutnya,” ucap Buffon.

“Tidak ada hal yang lebih baik untuk mengalahkan pengalaman ini selain membagikannya kepada semua rekan-rekan setim. Jika kami mampu lolos dari babak ini, maka kmai bisa mendapatkan musim yang hebat di ajang Liga Champions,” tambahnya.

Selain menempati peringkat ketiga sebagai kiper dengan jumlah clean sheet terbanyak, Buffon saat ini juga tercatat sebagai kiper tertua keempat yang tampil di ajang Liga Champions. Ia bergabung bersama dengan kiper-kiper veteran lainnya yakni Marco Balotta, Mark Schwarzer dan Oleksandr Shovkovskiy.

Barca Tertahan di San Mames

Barcelona dipaksa hanya membawa pulang satu angka dari kandang Athletic Bilbao, San Mames di pertandingan Jornada ke-23 setelah bermain imbang tanpa gol dengan tuan rumah dini hari tadi.

Meski berhasil tampil dominan dengan mencatatkan ball possesion mencapai 67 persen, namun para pemain Barcelona gagal menjebol gawang Bilbao akibat kokohnya lini belakang yang digalang oleh para pemain tuan rumah.

Walau saat ini Barcelona masih berstatus sebagai pemuncak klasemen sementara, namun hasil imbang ini membuat mereka gagal memperlebar jarak poin dari Real Madrid yang saat ini berada di posisi kedua klasemen sementara. Tambahan satu angka ini membuat Blaugrana hanya memiliki keunggulan enam poin dari rival abadi mereka tersebut.

Seperti yang sudah diprediksi, Bilbao dipaksa untuk terus bertahan hampir sepanjang 90 menit pertandingan. Akan tetapi, duet bek tengah Bilbao, Inigo Martinez dan Yeray Alvarez secara mengejutkan mampu mematikan pergerakan dari bintang-bintang Barcelona seperti Lionel Messi, Philippe Coutinho, hingga Luis Suarez.

Barcelona yang langsung dominan sejak pertandingan dimulai nyaris kebobolan di menit ke-11 setelah tembakan Yuri Berchiche hanya menyamping tipis dari gawang Andre Ter Stegen melalui sebuah skema seragan balik.

Lima menit berselang kiper Barcelona itu bahkan dipaksa harus melakukan penyelamatan gemilang saat dirinya berhasil menepis tembakan dari Markel Susaeta. Meski kedua tim terus berupaya mendapatkan gol, namun hingga 45 menit pertandingan babak pertama skor imbang tanpa gol tetap bertahan.

Di babak kedua perminanan Barcelona terlihat lebih efektif dan variatif setelah masuknya Ousmane Dembele dan Carles Alena. Akan tetapi, hampir sepanjang pertandingan Barcelona nyaris tidak menciptakan satupun peluang mencetak gol yang benar benar berbahaya. Tendangan bebas Messi yang melambung tipis di atas mistar gawang Bilbao di menit ke-53 menjadi kans terbaik yang dimiliki oleh Blaugrana di pertandingan kali ini.

Hingga 90 menit pertandingan berakhir, kedua tim gagal memecah kebuntuan dan harus puas mengakhiri laga dengan skor kacamata.

Abaikan Jumlah Gol, Nedved Puas Dengan Performa Dybala

Pavel Nedved yang saat ini menjabat sebagai wakil presiden Juventus mengaku bahwa dirinya sangat menikmati peran yang dijalankan oleh Paulo Dybala musim ini meski sang pemain sangat kesulitan untuk mendapatkan gol sejauh ini.

Minimnya gol yang ditorehkan oleh Dybala tak bisa dipungkiri akibat bergabungnya Cristiano Ronaldo dari Real Madrid di bursa transfer musim panas lalu. Kehadiran mega bintang asal Portugal itu sedikit menggeser posisi Dybala sebagai striker murni musim ini.

Musim ini pemain asal Argentina itu telah bermain dalam 19 pertandingan namun hanya berhasil mencetak dua gol. Torehan mantan pemain Palermo ini tentu sangat jauh dibandingkan dengan musim lalu yang mencapai 22 gol.

“Sedikit gol dari Dybala dan kembalinya dengan cepat di ruang ganti, namun mari kita katakan tim ini memiliki pemain-pemain kelas dunia. Kami berhasil mempertahankan pemain-pemain terbaik kami dan saya sangat percaya skuat kami saat ini benar-benar kuat,” ujar Nedved.

“Saya harus akui bahwa Dybala memang mencetak gol yang sangat minim musim ini, namun saya benar-benar sangat menikmati peran baru yang ia mainkan di skuat ini. Ia terlihat bermain dengan lebih baik dibanding sebelumnya dan saya sangat senang akan hal tersebut,” tutup legenda Juventus tersebut.

Akhir pekan ini Juventus akan berupaya memutus tren negatif mereka saat melawan Sassuolo setelah dalam dua pertandingan terakhir gagal meraih kemenangan. Setelah disingkirkan oleh Atalanta di ajang Coppa Italia, Si Nyonya Tua secara mengejutkan hanya mampu bermain imbang 3-3 melawan Parma di Allianz Stadium pekan lalu.